Sensasi Pemanah Andalan Kota Malang: Danang Kamal



istimewa
Atlet panahan Kota Malang Danang Kamal membawa pulang medali perak dari Jogjakarta Open. Namun demikian ia punya pengalaman bertanding yang sangat seru. Betapa tidak, Danang hampir mengalahkan atlet pelatnas SEA Games,  Prima Wisnu Wardhana.

Hanya saja, Danang tegang dan grogi diawal pertandingan. Akibatnya ia kehilangan satu poin. “Kemarin itu dari awal sebetulnya sudah ranking satu tapi dikejar sama atlet pelatnas sehingga di akhir kita seri, jadi ada shoot off/tembakan tambahan untuk penentuan emas. Saya beda satu poin saat tembakan tambahan jadi ya saya ranking dua,” jelas Danang.
Menurut dia wajar dan tidak perlu ada yang disesali, jika ia merasa tegang. Karena itu adalah pengalaman pertamanya, nyaris bisa meraih emas dan berebut dengan atlet pelatnas. Ketika harus dihadapkan dengan lawannya itu, ditembakan pertama ia merasa tidak yakin dan tidak percaya. Namun ditembakan berikutnya yang membawanya ke skor seri ia mencoba untuk tetap rileks. Dan ternyata masih belum bisa ia kendalikan.


“Ya rasanya kaget, karena saya yang hampir rangking satu dikejar atlet pelatnas, akhirnya saya pun menjadi terburu-buru. Inginnya tetap tenang, tapi ternyata saya masih belum bisa mengendalikan,” ungkapnya, seperti dilansir dari Malang Post.

Kehilangan satu poin menurut dia memang berharga. Tapi lebih berharga pengalamannya yang bisa diartikan mempunyai kemampuan setara dengan atlet pelatnas.
“Seperti yang sudah saya bilang, saya tiak percaya dengan yang terjadi. Kalau menurut saya memang ini adalah ajang menilai kemampuan saya, ketika saya harus bertanding dengn pelatnas nyatanya saya tidak mampu,” ungkap dia.
Ia tidak kecewa, namun bangga dan senang karena menganggap pengalamannya itu sebagai suatu pengalaman berharga yang harus dipelajari saat kejuaraan lain.
“Saya tidak pernah membayangkan, bisa melawan seri pertandingan,”tandasnya.
Bisa melakukan pertandingan seri dengan atlet pelatnas, jauh lebih mengesankan menurutnya dibandingkan dengan mengalahkan kurang lebih 100 peserta di final. “Setelah saya bisa mengalahkan kurang lebih 100 peserta, saya lega. Namun perasaan tidak karuan sangat saya rasakan ketika harus berhadapan dengan setingkat pelatnas,” tukas dia.
(sumber: malang-post.net)
Share on Google Plus

About Hino k

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment