KONI Kota Malang Tampaknya akan lebih serius dalam
memperhatikan keaktifan, prestasi dan juga administrasi cabor tahun 2017
mendatang. Hal tersebut terkait dengan perbaikan internal yang dilakukan induk
olahraga di Kota Malang ini dalam rangka meningkatkan prestasi.
Menurut Wakil Ketua KONI Kota Malang, Husnun Djureid
pihaknya akan mengusung isu tersebut dalam rapat kerja tahunan KONI yang
rencana akan dihelat pada Selasa 20 Desember 2016. Menurut Husnun selama ini
KONI memang terus melakukan pengawasan kepada cabor, khususnya dalam hal
keaktifan maupun prestasi di lapangan.
“Dalam beberapa waktu terakhir memang ada beberapa cabor
yang keaktifannya kurang baik. Namun apa penyebabnya dan bagaimana penangan
kami, akan dirumuskan setelah kerja tim monitoring selesai pada bulan ini. Hasilnya
akan kami sampaikan dan bahas pada raker akhir tahun,” jelas Husnun.
Terkait dengan model pembinaan kepada para cabor yang dirasa
kinerja nya kurang baik tersebut, Husnun menyatakan KONI akan berusaha membina
sebisa mungkin, sambil mencari persoalan dan problematika yang ada.
“Kami tidak akan dahulu mungkin memberikan sangsi tegas,
karena kami di KONI ini kan keluarga, jadi kalau ada permasalahan tentu akan
coba kami analisa bersama sembari dicari solusi terbaiknya. Jangan sampai kita
malah mematikan potensi yang ada,” imbuh mantan Kabid Binpres KONI Kota Malang
ini.
Sementara Ketua Umum KONI Kota Malang, Bambang DH Suyono
juga memiliki pemikiran yang sama dengan wakilnya tersebut. Hanya saja menurut
Bambang, jika memang cabor yang bersangkutan tidak bisa diarahkan dan dibina
dengan baik, sangsi juga akan disiapkan oleh pihaknya.
“Bila memang mereka tidak bisa mengikuti aturan kami, tentu
KONI juga tidak segan memberikan sangsi. Bisa jadi bentuk sangsi nya adalah
pemotongan dana bagi mereka –mereka yang kinerja nya tidak baik, dan sulit
mengikuti kinerja kami. Hal ini patut dilakukan karena KONI ini menggunakan
dana hibah, yang pertanggung jawabanya kepada masyarakat,” tutur Bambang.
Hingga saat ini diketahui cabang olahraga yang tidak aktif
adalah Ikatan Olahraga Dansa Indonesia, atau IODI yang bahkan sudah mati
kepengurusannya sejak beberapa waktu yang lalu. Padahal menurut Bambang
olahraga dansa ini juga kaya akan prestasi, sehingga amat disayangkan jika
sampai mati suri seperti sekarang.
“Seperti IODI misalnya, sebenarnya penggemarnya banyak dan
potensi prestasi, terbukti pada PON Jabar lalu sebenarnya ada atlet Kota Malang
yang meraih emas, namun karena di sini (Kota Malang) organisasi nya ‘beku’ sehingga
dia ikut KONI Surabaya. Hal seperti ini yang sangat disayangkan. Kami akan coba
cari solusinya nanti,” pungkas pria yang juga aktif di olahraga golf ini.
0 komentar:
Post a Comment