Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang
menggelar Coaching Clinic Cedera Olahraga yang terpusat di Hotel Trio Indah,
Kota Malang.
Acara yang bertujuan merubah mindset atau pola pikir pelatih ketika mendapati atletnya cedera ini dihadiri 40 cabang olahraga (cabor).
Sebagai pemateri, hadir Wakil Ketua Koni Kota Malang Husnun Djuraid, Sekretaris Koni Husni Ali, Kepala Bidang Pendidikan dan Penataran Koni Toni Suhernanto dan Dr. Edy Mustamsir, Sp.OT sebagai perwakilan dokter dari Persada Hospital.
Saat ini kebanyakan para pelatih dan cabor menganggap biasa jika ada atletnya mengalami cedera ringan. Padahal cedera tersebut dapat terus berlarut jika tidak segera ditangani.
"Semoga dana Koni cukup dan atlet segera tertangani, agar tidak mematikan generasi atlet yang baru tumbuh. Karena mencari bibit atlet sekarang cukup sulit," urai Toni.
Acara yang bertujuan merubah mindset atau pola pikir pelatih ketika mendapati atletnya cedera ini dihadiri 40 cabang olahraga (cabor).
Sebagai pemateri, hadir Wakil Ketua Koni Kota Malang Husnun Djuraid, Sekretaris Koni Husni Ali, Kepala Bidang Pendidikan dan Penataran Koni Toni Suhernanto dan Dr. Edy Mustamsir, Sp.OT sebagai perwakilan dokter dari Persada Hospital.
Saat ini kebanyakan para pelatih dan cabor menganggap biasa jika ada atletnya mengalami cedera ringan. Padahal cedera tersebut dapat terus berlarut jika tidak segera ditangani.
"Semoga dana Koni cukup dan atlet segera tertangani, agar tidak mematikan generasi atlet yang baru tumbuh. Karena mencari bibit atlet sekarang cukup sulit," urai Toni.
"Minimal sekarang kalau cedera kami tahu alamatnya, karena sebelumnya kami belum tahu alamatnya," sambungnya.
Sementara itu, hadirnya Persada Hospital yang akan menyiapkan klinik khusus penanganan cedera awal membuat cabor sedikit dapat angin segar. Pasalnya para atlet yang menderita cedera bisa segera terselesaikan permasalahannya agar dapat kembali berlatih dengan optimal.
Bahkan Dr. Edy Mustamsir, Sp.OT mengatakan bahwa seharusnya pelatih minimal mempunyai SDM yang mencukupi untuk penanganan awal cedera agar cepat ditangani dan tidak terlalu parah untuk cederanya.
Dokter yang pernah menangani cedera pemain Arema FC ini menyayangkan kejadian cedera yang pernah ia tangani selalu dalam kondisi yang tidak baik, karena kebanyakan yang ia tangani awalnya tidak tertangani dengan baik pada awal mendapatkan cedera, sehingga cedera yang sebenarnya dapat ditangani dengan bagus akhirnya tidak bisa maksimal.
"Kalau misalkan tidak tahu harus seperti apa cara penanganan awalnya harapan saya jangan membuat keadaan menjadi lebih buruk, kan sekarang zamannya sudah canggih, komunikasikan supaya cepat terselesaikan," harapnya.
Sumber:
Malangtimes.com
0 komentar:
Post a Comment