KONI Gelar Diskusi Ini Demi Akademis Para Atlet


KONI Kota Malang menggekar sarasehan terkit dengan jalur PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) 2017 untuk jalur prestasi, Kamis (6/4/2017). Pesertanya adalah perwakilan cabang olahraga (cabor) dengan narasumber dari Dindik dan Kementerian Agama Kota Malang.
"Di Dindik, draft soal PPDB SMPN untuk menjadi peraturan walikota baru dibahas besok, Jumat (7/4/2017). Namun KONI Kota Malang sudah mendahului mendiskusikan. Dari diskusi ini bisa menjadi masukan kami," kata Dodik Teguh Pribadi, Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pembinaan SMP Kota Malang di acara itu.
Menurut dia, tiga jalur tetap dipertahankan yaitu kewilayahan, prestasi dan reguler. Yang membedakan adalah kuota untuk siswa luar Kota Malang akan makin dipersempit. Katanya bisa 1 sampai 5 persen. Namun kepastiannya berapa masih akan didiskusikan lagi sebagai kebijakan.
Menurut dia jalur prestasi di bidang olahraga hanya satu per lima dari lima jenis bidang yang diterima. Yaitu bidang akademik seperti lomba olimpiade sains. Kemudian bidang olahraga, seni budaya, pramuka dan gabungan bidang akademik dan non akademik seperti siswa teladan.
"Kata kuncinya adalah adalah kejuaraan yang diselenggarakan oleh pemerintah yang bisa diterima," kata dia. 
Namun menurut dia, setiap tahun selalu ada komplain. Karena ada cabor-cabor yang tidak diakomodir atau karena tidak berjenjang.
Beberapa kejuaraan berjenjang yang diakui seperti Olimpiade Sains dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN), POR, POPDA, Sea Games dll. Dari diskusi itu, cabor ada yang mengusulkan agar nanti di Perwali, kejuaraan yang diselenggarakan swasta juga diakui.
Untuk itu ia menyatakan saat pembahasan Perwali di Dindik, perwakilan dari KONI harus memperjuangkannya. Alasan tidak semua kejuaraan diakomodir dari olahraga hanya 20 persen dari lima bidang prestasi. Sebab dikhawatirkan bidang lainnya tidak tertampung.
Sedang Sutrisno, Pengawas Madrasah dari Kemenag Kota Malang menyatakan jalur prestasi sudah diakomodir di madrasah negeri. 
"Seleksi kita lebih dulu dari sekolah negeri. Jumlah madrasah negeri kita juga sedikit. Jika tidak diterima di madrasah negeri kan bisa mencoba di sekolah negeri yang lebih banyak," kata dia.
Acara  dimoderatori langsung oleh Wakil Ketua KONI Kota Malang, Husnun Djuraid . Ia menyatakan masa menegangkan bagi KONI justru pada saat PPDB. Sebab selalu mendapat komplain. Para peserta perwakilan cabor yang datang juga diminta memberi pengertian pada orangtua atlet terkait masuk SMPN.
Bahwa freepass masuk SMPN karena prestasinya juga memperhitungkan NUN (Nilai Ujian Nasional) nya. Sebab jika memaksakan diri masuk ke sekolah dengan input NUN tinggi, dikhawatirkan siswa tidak bisa mengikuti. Apalagi ia masih harus sering latihan.

Share on Google Plus

About Admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment